Senin, 21 Juli 2008

Ku hanya bisa jadi penonton

Beginilah nasib anak perantauan
Nan jauh dari kampung halaman
Tak tahu akan kabar dan keadaan
Sanak keluarga, dan teman teman

Kemarin ku nyalakan televisian
Reportase pagi dari indonesian
Kematian mahasiswa jadi ulasan
Rasa marah, benci berkobaran

Oh, negeri ku yang tercinta
Sampai kapan kita begini?
Penuh isak tagis bukan cinta
Sungguh ku rindu rasa damai

Bersatulah dalam kasih sesama
Akan semua yang bakal terjadi
Cari cara untuk menanggulaginya
Bukan malah ribut sana sini

Sudah terlalu banyak yang jadi korban
Akan sikap dan perbuatan selama ini
Bertobatlah buat kacau dan beban
Damai selalu di hati kan jadi kunci berbakti

Tx, 26 Juni 2008

Tidak ada komentar: