Beginilah nasib anak perantauan
Nan jauh dari kampung halaman
Tak tahu akan kabar dan keadaan
Sanak keluarga, dan teman teman
Kemarin ku nyalakan televisian
Reportase pagi dari indonesian
Kematian mahasiswa jadi ulasan
Rasa marah, benci berkobaran
Oh, negeri ku yang tercinta
Sampai kapan kita begini?
Penuh isak tagis bukan cinta
Sungguh ku rindu rasa damai
Bersatulah dalam kasih sesama
Akan semua yang bakal terjadi
Cari cara untuk menanggulaginya
Bukan malah ribut sana sini
Sudah terlalu banyak yang jadi korban
Akan sikap dan perbuatan selama ini
Bertobatlah buat kacau dan beban
Damai selalu di hati kan jadi kunci berbakti
Tx, 26 Juni 2008
Senin, 21 Juli 2008
Lantaskah engkau disebut pahlawan..?
Ku merenung sedih nan pilu
Memandang teman teman ku
Sobat ku yang kembali ke abadian mu
Memperjuangkan hak kemanusian mu
Engkau berteriak setinggi langit biru
Menpertanyakan mengapa harus begitu
Namun apa yang terjadi sobat ku
Nyawa mu melayang presiden membisu
Demonstrasi mula semua itu
Harga BBM peyebapnya begitu
Masyarakat tidak menyutujui itu
Pemerintah ngak mau tau
Kini semua sobat mu menagis pilu
Atas kepergian kamu sobat ku
Pahlawan nama panggil mu
Apakah kamu menerima itu.?
Itu bukan akhir dari semua itu
sobat sobat mu masih berseru
Sampai pemerintah bisa dan mau
Menyetujui permintaan kita itu
Tx, 25 Juni 2008
Memandang teman teman ku
Sobat ku yang kembali ke abadian mu
Memperjuangkan hak kemanusian mu
Engkau berteriak setinggi langit biru
Menpertanyakan mengapa harus begitu
Namun apa yang terjadi sobat ku
Nyawa mu melayang presiden membisu
Demonstrasi mula semua itu
Harga BBM peyebapnya begitu
Masyarakat tidak menyutujui itu
Pemerintah ngak mau tau
Kini semua sobat mu menagis pilu
Atas kepergian kamu sobat ku
Pahlawan nama panggil mu
Apakah kamu menerima itu.?
Itu bukan akhir dari semua itu
sobat sobat mu masih berseru
Sampai pemerintah bisa dan mau
Menyetujui permintaan kita itu
Tx, 25 Juni 2008
Invus
Jarum kecil begitu ukurannya
Penuh dengan keunikkannya
Terasa sakit di tusuk olehnya
Mencari urat urat nadi tujuannya
Lihat sini kata temannya
Agar dia tak mikirkannya
Canda tawa di dengarkannya
Namun pikiran tetap kepadanya
Aduh, rasa sakit di rasakannya
Air mata mengalir di pipi manisnya
Mama papi coba menghiburnya
Cerita soal masa depannya
Dah selesai kata perawatnya
Invus dah mulai di aktifkannya
Antibiotik di butuhkan tubuhnya
Menghilangkan bakteri yang ada
Tiga hari sudah berlalu tanpa terasa
Aku sudah sembuh dan boleh pulang
Terimakasih ucap ku pada mu semua
Mengobati ku dan aku merasakan kasih sayang
Tx, 27 Mei 2008
Penuh dengan keunikkannya
Terasa sakit di tusuk olehnya
Mencari urat urat nadi tujuannya
Lihat sini kata temannya
Agar dia tak mikirkannya
Canda tawa di dengarkannya
Namun pikiran tetap kepadanya
Aduh, rasa sakit di rasakannya
Air mata mengalir di pipi manisnya
Mama papi coba menghiburnya
Cerita soal masa depannya
Dah selesai kata perawatnya
Invus dah mulai di aktifkannya
Antibiotik di butuhkan tubuhnya
Menghilangkan bakteri yang ada
Tiga hari sudah berlalu tanpa terasa
Aku sudah sembuh dan boleh pulang
Terimakasih ucap ku pada mu semua
Mengobati ku dan aku merasakan kasih sayang
Tx, 27 Mei 2008
Tengah malam, ku benci
Malam malam ku sendiri
Terbagun oleh mimpi ngeri
Ingin menjerit tak punya hakiki
Ku mengigati mu di kamar sepi
Jam 1 : 35 pagi saat ini
Kala mimpi itu menghampiri
Ku tanya hatii apa makna semua ini
Tak kunjung asa ku mendapati arti
Ah, cuek aja lagi
Pikir ku dalam hati
Semua ini tak berarti
Hanya relung malam ini
Oke deh dalam hati
Ngak bisa bobo lagi
Hidupkan laptop lagi
Masuki babak puisi
Hi yall, ku bernyanyi
Apa kabar mu disini
Ku harap jangan senyum sendiri
Di kirain sakit hati, hihihihihihihihi
Tx, 27 Mei 2008
Terbagun oleh mimpi ngeri
Ingin menjerit tak punya hakiki
Ku mengigati mu di kamar sepi
Jam 1 : 35 pagi saat ini
Kala mimpi itu menghampiri
Ku tanya hatii apa makna semua ini
Tak kunjung asa ku mendapati arti
Ah, cuek aja lagi
Pikir ku dalam hati
Semua ini tak berarti
Hanya relung malam ini
Oke deh dalam hati
Ngak bisa bobo lagi
Hidupkan laptop lagi
Masuki babak puisi
Hi yall, ku bernyanyi
Apa kabar mu disini
Ku harap jangan senyum sendiri
Di kirain sakit hati, hihihihihihihihi
Tx, 27 Mei 2008
Takut ngak..??
Chemo itu namanya
Takut mendengarnya
Karna kanker tujuannya
Hidup mati tantagannya
Tiap 3 kali seminggu jalaninya
Biasanya puasa malam sebelumnya
Invus yang digunakan menyalurkannya
Sekitar 8 jam waktu pelaksanaannya
Chemo pertama baik baik saja
Kalau kamu sehat sehat adanya
Ada juga flu, alergi menimpanya
Disaat kelemahan ada di tubuhnya
Rambut mulai berjatuhan
Pertanda chemo bereaksi
Kini rambut palsu jadi pilihan
Menutupi kepala botak ini
Cepat sembuh isi doa malam ini
Denga isak tangis mengucapkan kata
Mohon kekuatan dan comfort di hati
Tuhan kabulkan doa hambamu ya Bapa
Tx, 26 Mei 2008
Takut mendengarnya
Karna kanker tujuannya
Hidup mati tantagannya
Tiap 3 kali seminggu jalaninya
Biasanya puasa malam sebelumnya
Invus yang digunakan menyalurkannya
Sekitar 8 jam waktu pelaksanaannya
Chemo pertama baik baik saja
Kalau kamu sehat sehat adanya
Ada juga flu, alergi menimpanya
Disaat kelemahan ada di tubuhnya
Rambut mulai berjatuhan
Pertanda chemo bereaksi
Kini rambut palsu jadi pilihan
Menutupi kepala botak ini
Cepat sembuh isi doa malam ini
Denga isak tangis mengucapkan kata
Mohon kekuatan dan comfort di hati
Tuhan kabulkan doa hambamu ya Bapa
Tx, 26 Mei 2008
Sedih
Di sudut kamar tunggu itu
ku damparkan tubuh ku
dengan rasa sepi dan pilu
kian melonjak di hati ku
pikir ku semua kan berakhir
namun ternyata belum juga
berita baru kini ku dengar
rasa takut merasuki jiwa
apakah semua ini..?
sampai kapan ku kan begini..?
yang satu belum juga usai,
kini datang yang baru lagi,
Oh, betapa hati sedih
melihat semua yang terjadi
ku hanya bisa menangis
dan menghadapi semua ini
kuat dan bimbinglah aku ya Bapa
dalam menempuh hari hari ku
kirimkanlah malaikat Mu buat ku
untuk menemani dan mengajari ku
ku berharap kan bisa mengembirakan Mu
sesuai dengan apa yang Engkau kehendaki
dari hambamu ini, ya Bapa..kehendak Mu
lah yang terjadi, kami hanya memintai
Tx, 09 April 2008
ku damparkan tubuh ku
dengan rasa sepi dan pilu
kian melonjak di hati ku
pikir ku semua kan berakhir
namun ternyata belum juga
berita baru kini ku dengar
rasa takut merasuki jiwa
apakah semua ini..?
sampai kapan ku kan begini..?
yang satu belum juga usai,
kini datang yang baru lagi,
Oh, betapa hati sedih
melihat semua yang terjadi
ku hanya bisa menangis
dan menghadapi semua ini
kuat dan bimbinglah aku ya Bapa
dalam menempuh hari hari ku
kirimkanlah malaikat Mu buat ku
untuk menemani dan mengajari ku
ku berharap kan bisa mengembirakan Mu
sesuai dengan apa yang Engkau kehendaki
dari hambamu ini, ya Bapa..kehendak Mu
lah yang terjadi, kami hanya memintai
Tx, 09 April 2008
Again and again
It's been long time
I try to giving smile
I try to be patient
I try to do my best
but, I just can't
handle it anymore
every single day pass by
everything just get worse
oh, please tell me
what should i do..?/
where shoul i go..?/
when this will be over..?/
oh, Dear Godplease help me
give me peaceand give me comfort
so i can follow all of this
and do your dwell, amin
Tx, 08 Ap 2008
I try to giving smile
I try to be patient
I try to do my best
but, I just can't
handle it anymore
every single day pass by
everything just get worse
oh, please tell me
what should i do..?/
where shoul i go..?/
when this will be over..?/
oh, Dear Godplease help me
give me peaceand give me comfort
so i can follow all of this
and do your dwell, amin
Tx, 08 Ap 2008
Malaikat ku
bukan jurang
jadi halangan
bukan samudra
yang jadi alasan
setiap langkah ku
setiap waktu ku
engkau selalu disitu
menemani diri ku
dalam tagis
engkau menghibur ku
dalam gembira
engkau tertawa bersama ku
sungguh engkaulah
malaikat penjaga hati ku
ku ucapkan makasih
engkau selalu bersama ku
Tx, April 07 2008
jadi halangan
bukan samudra
yang jadi alasan
setiap langkah ku
setiap waktu ku
engkau selalu disitu
menemani diri ku
dalam tagis
engkau menghibur ku
dalam gembira
engkau tertawa bersama ku
sungguh engkaulah
malaikat penjaga hati ku
ku ucapkan makasih
engkau selalu bersama ku
Tx, April 07 2008
Sunyi sepi
kian hari kian ku sadari
akan kondisi ku saat ini
ingin hati ku menanggisi
namun ku tak sanggup lagi
karna ku tahu dan mengerti
hal itu pasti akan terjadi
sehelai demi sehelai
rambut ku kini berlari
tangisan ku makin sepi
mengigat hari esok nanti
moga di beri ijin lagi
ku serahkan hati ini
kepadaMu bapa kami
kuat dan bimbinglah kami
melewati masa masa ini
Tx, 04 April 08
akan kondisi ku saat ini
ingin hati ku menanggisi
namun ku tak sanggup lagi
karna ku tahu dan mengerti
hal itu pasti akan terjadi
sehelai demi sehelai
rambut ku kini berlari
tangisan ku makin sepi
mengigat hari esok nanti
moga di beri ijin lagi
ku serahkan hati ini
kepadaMu bapa kami
kuat dan bimbinglah kami
melewati masa masa ini
Tx, 04 April 08
Yellow Roses
R > rembulan malam bersemi
O> Ombak laut berlarian
S> Sinar matahari terbenam
E> elang laut berterbangan
S> sungguh sepi sore ini
Y> yang ada hanya lah pilu
E> entah kenapa aku tak tahu
L> lemah sudah perasaanku
L> lebih lagi kau pergi dari ku
O> oleh sikap ku yang kurang menentu
W> waktu pun tak berpihak kepada ku
K> kembalilah kasih ku
U> untuk masa depan ku
N> nasib takkan berpihak pada ku
I> iba akan menimpa diri ku
N> namun terserah kamu
G> gak ada paksaan buat mu
O> Ombak laut berlarian
S> Sinar matahari terbenam
E> elang laut berterbangan
S> sungguh sepi sore ini
Y> yang ada hanya lah pilu
E> entah kenapa aku tak tahu
L> lemah sudah perasaanku
L> lebih lagi kau pergi dari ku
O> oleh sikap ku yang kurang menentu
W> waktu pun tak berpihak kepada ku
K> kembalilah kasih ku
U> untuk masa depan ku
N> nasib takkan berpihak pada ku
I> iba akan menimpa diri ku
N> namun terserah kamu
G> gak ada paksaan buat mu
Capek dehhh
ku rebahkan tubuh ku
ke dalam ruang tidur ku
merimanggi hari hari ku
sepanjang hidup ku
kini ku sadari
diri ku kini sendiri
dalam hati nan sepi
tanpa mu disini
ku coba mengigati
kenapa sampai seperti ini
kisah hidup yang sangat suci
kini sudah penuh dengan benci
ku sangat lelah akan hidup ini
yang penuh dengan teka teki
sampai kapan ku kan begini
dalam angan ku sepanjang hari
kini ku pustuskan
semuanya kan ku lupakan
untuk masa depan
kini ku lanjutkan perjalanan
Tx, 21 Maret 2008
ke dalam ruang tidur ku
merimanggi hari hari ku
sepanjang hidup ku
kini ku sadari
diri ku kini sendiri
dalam hati nan sepi
tanpa mu disini
ku coba mengigati
kenapa sampai seperti ini
kisah hidup yang sangat suci
kini sudah penuh dengan benci
ku sangat lelah akan hidup ini
yang penuh dengan teka teki
sampai kapan ku kan begini
dalam angan ku sepanjang hari
kini ku pustuskan
semuanya kan ku lupakan
untuk masa depan
kini ku lanjutkan perjalanan
Tx, 21 Maret 2008
Mimpi apa khayalan saja..?
terlelap mata ku..
dalam ruang gelap itu..
disana ku melihat mu..
dengan senyum di bibir mu..
ku memeluk mu..
ku mencium mu..
ku membuai mu..
ku merindukan mu..
detak pintu..
membangunkan ku..
dari mimpi ku..
sore hari itu..
lama sudah tak bertemu..
tanpa kata kabar dari mu..
tak kusangka jadi seperti itu..
engkau datang dalam mimpi ku..
Tx, Maret 19 2008
dalam ruang gelap itu..
disana ku melihat mu..
dengan senyum di bibir mu..
ku memeluk mu..
ku mencium mu..
ku membuai mu..
ku merindukan mu..
detak pintu..
membangunkan ku..
dari mimpi ku..
sore hari itu..
lama sudah tak bertemu..
tanpa kata kabar dari mu..
tak kusangka jadi seperti itu..
engkau datang dalam mimpi ku..
Tx, Maret 19 2008
Aaaaaaaduhhhhhhhhhhh
hari yang sangat sedih sekali..
dengan adanya luka di hati..
semakin ku tersakiti lagi..
saat aku sakit gigi..
ku coba lanjut lagi..
cerita hidup siang hari..
dalam kamar ku sendiri..
karna hujan musim kini..
ku buka diari..
ku lihati tanpa hati..
ku menari nari..
mendegar petir ini..
tar.. ku dengar bunyi
.tar..ku tersakiti..
..tar..ku bersembunyi..
...tar..ku tertawai..
Tx, 14 Maret 2008
dengan adanya luka di hati..
semakin ku tersakiti lagi..
saat aku sakit gigi..
ku coba lanjut lagi..
cerita hidup siang hari..
dalam kamar ku sendiri..
karna hujan musim kini..
ku buka diari..
ku lihati tanpa hati..
ku menari nari..
mendegar petir ini..
tar.. ku dengar bunyi
.tar..ku tersakiti..
..tar..ku bersembunyi..
...tar..ku tertawai..
Tx, 14 Maret 2008
Langganan:
Komentar (Atom)
